https://tasikmalayakota.bnn.go.id, Tasikmalaya – Munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang dilakukan pada akhir bulan Sya’ban (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan). Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama (botram), saling bermaafan, dan berdoa bersama. Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, atau mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada sehari menjelang bulan puasa).
Munggahan berasal dari Bahasa Sunda unggah yang berarti naik, yang bermakna naik ke bulan yang suci atau tinggi derajatnya. Tradisi munggahan dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, untuk membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun ke sebelumnya dan agar terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Hal serupa juga dilaksanakan oleh Keluarahan Ciherang Kota Tasikmalaya, dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 H Masyarakat Ciheran bukan hanya melaksanakan botram dan ngariung, tetapi dimanfaatkan oleh kegiatan positif lainnya yaitu dilaksanakannya sosialisasi bahaya narkoba.
Atep salah seorang waga Ciherang juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh pihak Keluarahan. “Tahun ini munggahannya terasa beda dan insyaallah menjadi lebih bermanfaat selain dapat mengeratkan silahtutahim antar warga dengan ngariung dan botram kita juga mendapatkan ilmu mengenai narkoba” ujar Atep.
Yang menjadi narasumber pada kegiatan kali ini ialah Penuluh narkoba BNN Kota Tasikmalaya Yeni Yuliani dan Kusno Prayitno.
Pada pembukaan paparannya Yeni menyampaikan pentingnya peran warga dalam menjadikan lingkungannya bersih dari narkoba (Bersinar). “Alhamdulillah abdi sareng rerencengan ti BNN tiasa ngadongapan ka Kelurahan Ciherang, selain untuk mempererat silahturami semoga dengan kedatangan kami kesini dapat juga membuat masyarakat di Ciherang ini kompak guna menjadikan lingkungan di Kelurahan menjadi lingkungan yang Bersinar, karena jika bukan dimulai oleh kita mustahil lingkungan tersebut dapat menjadi lingkungan yang bersinar” kata Yeni.
Lebih lanjut Kusno juga menyampaikan efeknya jika masyarakat kurang kompak didalam bermasyatakat. “Banyak contoh yang masyarakatnya kurang kompak, masih di Kota Tasikmalaya ini, eh malah kecolong, ada yang jadi pabrik narkoba, obat keras bahkan obat yang berbahaya” ungkap Kusno.
Selain efek narkoba Kusno juga menyampaikan pada penutupnya selain dapat merusak individu, baik fisik, pikiran maupun psikis natkoba juga dapat menjadikan lingkungan tidak sehat untuk dijadikan tempat bemain dan bergaul baik untuk kita apalagi untuk anak dan cucu kita. (Sat)
Munggahan Bareng BNN, Yuk Kita Ngabuburit Bareng.
